Denpasar,harian62.info -
Dokter bedah, Mark Soliman, meminta Generasi Z (Gen Z) untuk lebih memperhatikan kesehatannya. Sebab, makin banyak usia muda yang terkena kanker, khususnya kanker kolorektal.
"Saya melihat pasien berusia pertengahan 20-an dengan kanker agresif. Sebagai seorang dokter bedah, sungguh menyedihkan menyaksikannya karena penyakit ini 100 persen dapat dicegah," kata Soliman dilansir dari detikHealth.
"Namun, orang-orang terlalu malu untuk berbicara dengan dokter mereka tentang buang air besar atau warna tinja mereka," sambung Soliman.
Soliman mengungkapkan kebanyakan pasien kanker kolorektal menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak, kurang berolahraga, mengonsumsi makanan olahan, dan tidak mendapatkan cukup serat.
Ayah dua anak ini berdedikasi untuk memerangi kanker kolorektal dari sumbernya dan berkampanye untuk meningkatkan kesadaran terkait kanker ini. Soliman mengungkapkan sering kali sudah terlambat begitu seseorang mulai menyadarinya.
"Gejala kanker usus besar, sayangnya, muncul terlambat. Gejala-gejala itu bisa berupa perubahan kebiasaan buang air besar, entah itu berupa perasaan sembelit yang makin parah, perubahan diameter tinja, atau perdarahan rektal," beber Soliman.
Soliman merekomendasikan olahraga teratur, pola makan seimbang yang sehat, dan berhenti merokok untuk mencegah diagnosis kanker usus besar. Ia menyarankan untuk menghindari daging asap yang sering kali mengandung nitrat tinggi dan telah dikaitkan dengan peningkatan jenis kanker kolorektal.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute, empat tanda dan gejala telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal dini di kalangan orang dewasa muda. Kanker dini didefinisikan sebagai terdiagnosis kanker sebelum usia 50 tahun.
Insiden kanker usus besar dan rektum pada orang di bawah usia 55 tahun hampir dua kali lipat selama 20 tahun terakhir dari 11 persen menjadi 20 persen. Faktor risiko yang terkait dengan meningkatnya insiden kanker usus besar di kalangan orang dewasa muda meliputi riwayat keluarga kanker usus besar dan rektum pada kerabat tingkat pertama (yaitu, orang tua, anak, atau saudara kandung) tanpa mutasi genetik yang dapat diidentifikasi, kolesterol atau trigliserida tinggi, dan konsumsi alkohol yang meningkat.
Sumber : detikhealth
0 Komentar