Bekasi,harian62.info -
Proyek pemagaran sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukaraja 01 Kecamatan Tambelang kabupaten Bekasi, yang dikerjakan oleh pihak penyedia jasa CV Sarwo Bathi Permana bersumber dana APBD tahun 2025 sebesar Rp197.002.000.00. (Seratus Sembilan puluh Tujuh juta Dua Ribu Rupiah ) selama masa waktu pengerjaan 60 hari kalender. Diduga amburadul dikerjakan tidak sesuai RAB dan Spesifikasi teknis.
Pasalnya, bahan-bahan material bangunan seperti pasir dan semen yang digunakan untuk pembangunan tembok pemagaran SDN Sukaraja 01 tersebut, menggunakan bahan material pasir dan semen yang tidak berkualitas dan lagi untuk penggalian selup tidak sesuai yang seharusnya kedalaman 1 meter ni cuma ada 80 meter ditambah pengecoran memakai alat manual yaitu memakai cangkul.
Dari pantauan awak media yang datang kelokasi pembangunan Kamis 06 Maret 2025. Pasir yang dipergunakan untuk pembangunan terlihat warnanya seperti tanah merah.
Menurut seorang warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi, namanya tak mau dipublikasikan kepada awak media mengatakan bahwa, Ia merasa kecewa dan mengkhawatirkan bangunan tembok pemagaran SDN Sukaraja 01 ini, akan cepat ambruk.
"Sebagai warga sekaligus wali murid di SDN Sukaraja 01 saya merasa sangat kecewa dan khawatir dengan hasil pembangunan proyek pemagaran yang dikerjakan oleh pihak CV SARWO BATHI PERMANA.
Seharus dengan anggaran sebesar Rp 197.002.000,00 dapat menghasilkan bangunan pagar yang kokoh dan berkualitas.
"Bagaimana mungkin hasil pembangunan ini bisa bertahan lama kalau menggunakan bahan-bahan material seperti pasir semennya dan cornya juga pakai manual itu, "katanya.
Warga menambahkan, "Ini mah bukan pasir, tapi tanah gunung, biasanya tanah gunung seperti ini, digunakan untuk bahan pembuatan BATAKO kalau GK salah. Udah gitu juga, semen yang dipergunakan dalam pengolahan adukannya hanya sedikit, mana pakai semen yang kurang berkualitas lagi. Dan Kepada dinas terkait kami memohon agar segera turun kelapangan untuk mengevaluasi hasil pembangunan, kalau terbukti tidak sesuai dengan RAB dan spesifikasi teknis, "bongkar lagi saja,"imbuhnya kecewa.
Sementara seorang pekerja / kuli bangunan yang enggan disebut namanya ketika dikonfirmasi dan tanya awak media, menjawab.
"Saya mah hanya tukang kuli pak, mengenai bahan-bahan material bangunan yang digunakan seperti ini ya memang begitu adanya.
Kalau mau lebih jelas tentang bahan material mah ke pelaksananya saja, "jawabnya.
Untuk mengetahui lebih jelas awak media mencoba menghubungi pelaksana melalui via telepon, namun tidak pernah dijawab.
Sampai berita ini diterbitkan pihak pemborong dan mandor bangunan belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi.
(Naskah)
0 Komentar