Kesulitan Dapat Elpiji 3 Kg, Warga Lebak Kembali Gunakan Kayu Bakar

harian62.info -

Warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, beralih ke kayu bakar untuk memasak kebutuhan sehari-hari. 


Ini terjadi setelah warga kesulitan mencari tabung gas elpiji 3 kilogram (kg). 


Diketahui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan kebijakan larangan warung pengecer berjualan gas LPG atau elpiji sejak 1 Februari 2025. 


Salah satu warga yang beralih ke kayu bakar adalah Barkah (41), warga Kampung Cipasung, Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggunung, Lebak.


Barkah bercerita bahwa dia sudah menggunakan kayu bakar sejak Minggu (2/2/2025) karena tidak mendapatkan gas elpiji walaupun sudah berkeliling ke sejumlah warung.


"Dari kemarin jalan ke beberapa warung, tetapi habis semua," kata Barkah saat ditemui di rumahnya, Senin (3/2/2025). 


Untuk mencari gas elpiji 3 kg, Barkah mengaku mendatangi satu per satu warung. 


Dia sudah mengunjungi sekitar lima warung, mungkin sudah satu kilometer dia berjalan kaki.


Barkah tidak punya kendaraan sehingga tidak mencari gas ke pangkalan atau agen yang lebih besar karena lokasinya yang jauh.



Karena hal itu, dia akhirnya beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak.


"Kalau kayu tinggal cari di kebun sekitar rumah, saya memang punya tungku yang bisa digunakan untuk keadaan darurat sekarang," ujarnya. 


Menurut Barkah, bisa saja dia bertahan menggunakan kayu bakar untuk memasak selama gas masih sulit didapat. 


Namun, hal ini akan merepotkan karena proses memasak yang lebih lama dibandingkan dengan menggunakan gas.


"Repot kalau pagi buru-buru harus siapkan sarapan untuk anak sekolah, kalau gas kan tinggal cekrek-cekrek saja," kata dia.  




Sumber : Kompas Com



0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung