Jaga Tradisi, Babinsa Jembrak Ambil Mata Air Kali Bomo

Semarang,harian62.info -

Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Semarang yang ke-504, Babinsa Desa Jembrak Koramil 02/Pabelan, Sertu Ari Budiarta, turut berpartisipasi dalam tradisi pengambilan sumber mata air Kali Bomo yang terletak di Dusun Tegalsale, Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. (7/2/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara yang mengangkat nilai-nilai kebersamaan dan pelestarian alam di wilayah tersebut. Jumat (07/02/2025).

Tradisi ini sudah dilakukan turun-temurun oleh masyarakat setempat sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas kelimpahan air yang menjadi sumber kehidupan.

Prosesi pengambilan air dilakukan dengan penuh khidmat, di mana warga dan perangkat desa bersama-sama mengambil air dari mata air Kali Bomo yang dianggap memiliki manfaat spiritual dan kesehatan.

Sertu Ari Budiarta mengungkapkan, "Sebagai Babinsa, saya sangat mendukung kegiatan positif seperti ini. Selain untuk mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat, kegiatan ini juga mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya alam, khususnya air sebagai sumber kehidupan."

Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, perangkat desa, serta warga sekitar yang turut berpartisipasi dalam prosesi tersebut. 

Selain itu, HUT Kabupaten Semarang ke-504 menjadi momentum untuk memperkuat kebersamaan antar warga dan mengingatkan pentingnya menjaga tradisi lokal yang menjadi bagian dari identitas budaya daerah.

Dalam acara tersebut, Babinsa juga memberikan pesan tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar serta menjaga keharmonisan antar warga agar tradisi ini tetap berlangsung dengan baik di masa yang akan datang.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Jembrak semakin sadar akan pentingnya melestarikan budaya serta menjaga alam demi kelangsungan hidup yang lebih baik.

“Dan juga jangan lupa untuk menjaga warisan budaya yang sudah secara turun temurun dari para leluhur yang istilahnya Babat Alas di desa ini agar tidak lekang seiring perjalanan waktu dan perubahan zaman”tegasnya.

( Sholihul)