Hampir Sepekan, Jembatan Peninggalan Belanda di Kampung Kulon Belum Ada Tanda Perbaikan



Simalungun,harian62.info -

Jembatan penghubung antara Kecamatan Gunung Malela dan Kecamatan Jawa Maraja yang runtuh hampir sepekan lalu hingga kini belum mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Simalungun. Akibatnya, akses warga serta distribusi barang ke wilayah tersebut menjadi terhambat.



Jembatan ini merupakan jalur utama menuju objek wisata alam PAS di Nagori Jawa Maraja. Putusnya jembatan memaksa warga untuk mengambil jalur alternatif yang lebih jauh, menyebabkan peningkatan waktu tempuh dan biaya transportasi.



Anggota DPRD Kabupaten Simalungun, Arifin Panjaitan, dalam kunjungan resesnya di Gunung Malela pada 12 Februari, menyatakan bahwa ia akan segera menyampaikan keluhan warga kepada dinas terkait guna mempercepat proses perbaikan.



Dampak dari kerusakan ini juga dirasakan oleh pelaku usaha lokal. Salah satu pengelola objek wisata PAS yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa terputusnya akses tersebut berpengaruh signifikan terhadap perekonomian warga sekitar, terutama dalam distribusi kebutuhan pokok.



Sementara itu, Camat Jawa Maraja, Sudiono, saat dikonfirmasi pada 16 Februari, menyebutkan bahwa laporan terkait jembatan runtuh telah disampaikan ke Pemkab Simalungun pada hari kejadian sekitar pukul 06.30 WIB. Namun, hingga kini belum ada langkah konkret yang diambil. Ia juga menyampaikan bahwa selama sepekan terakhir dirinya tengah menjalankan tugas dinas di BPSDM Provinsi Sumatera Utara.



Di sisi lain, Pangulu Jawa Maraja Bah Jambi, Darwis Tambunan, menyoroti dugaan penyebab runtuhnya jembatan. Menurutnya, selain akibat meluapnya Sungai Bah Bolon, kerusakan ini juga dipengaruhi oleh parit isolasi yang dibuat oleh perkebunan PTPN 3 Kebun Bangun, yang kini dikelola oleh PTPN IV Regional 1 PalmCo. Ia menilai parit tersebut telah mengikis pondasi jembatan seiring waktu hingga akhirnya roboh.



Darwis meminta pemerintah setempat serta pihak perkebunan untuk segera mengambil tindakan, termasuk mengalihkan parit isolasi agar tidak semakin merusak infrastruktur di sekitar jembatan.



Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PTPN Kebun Bangun maupun tindakan konkret dari pemerintah daerah terkait perbaikan jembatan yang menjadi akses vital bagi masyarakat.



(H. Srg)

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung