Kerinci,harian62.info -
Korupsi Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2023 di Desa Air Panas Semurup, Kecamatan Air Hangat Barat Kerinci, bukan saja melibatkan Andri Em Widana, tetapi menguap juga Persekongkolan Korupsi melibatkan Bendahara Desa, Adi Gustian terutama pada pelaksanaan DD 2022.
Terungkap, Selasa (11/2/2025) yang tertulis pada surat laporan Warga Masyarakat Desa Air Panas dikutip, menyebutkan Adi Gustian selaku Bendahara Desa pun ikut gelapkan uang masyarakat desa.
“Bendahara Adi Gustian terlibat dugaan korupsi dan penggelapan anggaran kegiatan tahun 2022, untuk biaya PAUD sebesar Rp.10 Juta yang dilaksanakan Novanda Araska.
Kemudian pengadaan pakaian muslim murid dan seragam guru PAUD diduga fiktif sebesar Rp.8 Juta, dana kegiatan ini diduga korupsi.”
“Sub bidang kesehatan untuk operasional pos kesehatan desa Rp.8,4 Juta, pembayaran dilakukan bendahara tidak sesuai yang diterima kader-kader pos kesehatan desa,”jelasnya dalam laporan tersebut.
Selanjutnya, dana pemeliharaan air bersih ke rumah tangga sekitar Rp.3 juta diduga pelaporan fiktif yang merugikan warga masyarakat desa karena air sampai sekarang tidak mengalir.
Biaya festival anak saleh dan pembelian umbul-umbul Rp.4 juta di Mark Up 50 Persen.
Biaya pembinaan lembaga keagamaan sebesar Rp 21,2 Juta, realisasi pencairan hanya 50 persen, sisanya diduga korupsi.
Honorer Da’i sebesar Rp.3,6 juta dibayarkan hanya separuh, Rp.3,6 juta untuk qarim masjid dibayar hanya separuh, sisanya diduga korupsi.
Terdapat juga realisasi DD 2023 sarat dugaan korupsi melibatkan Kades Andri Em Widana karena kurangnya pengawasan dan tidak pernah melibatkan masyarakat untuk bermusyawarah.
“Belum pernah melaksanakan rapat atau musyawarah desa yang melibatkan masyarakat desa air panas, semenjak Andri Widana dilantik pada Agustus 2021.
Tidak ada perubahan signifikan, kerja Kades ini hanya merombak perangkat desa dan perombakan pengurus lembaga.”
“Setau kami sejak Andri jadi Kades, RAPBDes dan RKAPdes tidak pernah disusun berdasarkan usulan masyarakat, buktinya tidak ada pembangunan yang tepat sasaran,”seperti dikutip dari surat laporan masyarakat.
Diketahui, laporan realisasi penyaluran DD Air Panas tahun 2023 dilakukan Kades Andri pada pembaruan data terakhir yakni, 19 Desember 2024.
Diketahui pos belanja DD 2023 sesuai pagu anggaran yang disalurkan sekitar Rp. 638,5 Juta belum termasuk dana BKBK Rp.100 Juta bantuan dari Provinsi Jambi.
Belanjaan DD untuk biaya pengerasan Jalan Usaha Tani senilai Rp 112,9 juta sangat dicurigai Warga Desa Air Panas Semurup berpotensi pembengkakan anggaran yang perlu diusut Inspektorat Kerinci.
Lalu, belanja untuk penyelenggaraan Posyandu Rp 24.375.000 dan biaya pos kesehatan dengan rincian untuk Insentif Bidan Desa, Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin senilai Rp 30,6 Juta dikuatirkan hanya laporan diatas kertas.
Anehnya, untuk biaya Pos Kesehatan Desa secara berturut-turut sebanyak 3 Kali, yakni, Rp.30.695.720, lalu yang kedua judul Pos Kesehatan senilai Rp. 29.685.720, dan Ketiga sebesar Rp 29.695.720, tiga pos kegiatan dengan judul sama ini perlu dipertanyakan.
Kemudian, belanja kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Perpustakaan/Taman Bacaan Desa/ Sanggar Belajar Milik Desa senilai Rp 270 Juta, uang masyarakat ini harus diusut penegak hukum.
(Hs)
0 Komentar