Jakarta,harian62.info -
Menko Koordinator Bidang Pemberdayaan Ekonomi RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan pihaknya terus mendorong adanya peningkatan dari ekonomi masyarakat. Cak Imin menyebut dirinya sama dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni taktis dalam perencanaan strategi ke depan.
"Saya sudah sampaikan kepada Pak Menteri BUMN, pada Pak Wamen BUMN saya sampaikan gimana kalau model-model ini (PNM) diperbanyak dan dipercepat di seluruh Tanah Air kita agar ekonomi kita menjadi semakin baik. Ultra mikro, mikro sampai UMKM naik kelas bareng-bareng," kata Cak Imin dalam sambutannya, Kamis (16/1/2025)
Cak Imin menyebut dirinya sama dengan Presiden Prabowo dalam menyikapi pemberdayaan ekonomi. Ia ingin tujuan itu tercapai dengan cepat.
"Kalau saya sama dengan Presiden Pak Prabowo, sing penting bras-bres-bras-bres, cepat. Tapi ada ukurannya, ada standarnya, ada polanya," ucap Cak Imin.
"Yang intinya kita ingin seluruh bentuk-bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo cepat dan betul-betul menjadi solusi ekonomi rakyat kita di masa yang akan datang," tambahnya.
Cak Imin berterima kasih dengan semua institusi yang terlibat. Ia ingin pengentasan kemiskinan di RI dapat dituntaskan.
"Karena itu saya sangat berterima kasih dan kita semua bangga atas sinergi dari seluruh program pemberdayaan yang dilakukan oleh BUMN, BRI, PNM dan seluruh pihak yang terlibat dengan sukses yang telah menjadi model-model pemberdayaan ekonomi," kata
Ketum PKB ini.
"Saatnya kita membangun ekosistem dari yang tidak berdaya miskin ekstrem, miskin, rentan miskin, berdaya, mandiri dalam satu rangkaian," sambungnya.
"Saatnya kita membangun ekosistem dari yang tidak berdaya miskin ekstrem, miskin, rentan miskin, berdaya, mandiri dalam satu rangkaian," sambungnya.
Dalam sambutannya, Cak Imin juga menyampaikan obrolan saat melakukan rapat terbatas dengan Presiden Prabowo. Dikatakan Prabowo ingin penerima manfaat bantuan dapat naik
kelas.
"Kemarin kita rapat khusus dengan Pak Presiden menyampaikan satu kesimpulan bahwa saatnya para penerima manfaat bantuan-bantuan kesejahteraan itu tidak terus menerus menerima seumur hidup kecuali yang manula, kecuali yamg difabel, kecuali yang memang betul-betul dalam ketidakberdayaan. Selain itu harus mandiri," pungkasnya.
"Kemarin kita rapat khusus dengan Pak Presiden menyampaikan satu kesimpulan bahwa saatnya para penerima manfaat bantuan-bantuan kesejahteraan itu tidak terus menerus menerima seumur hidup kecuali yang manula, kecuali yamg difabel, kecuali yang memang betul-betul dalam ketidakberdayaan. Selain itu harus mandiri," pungkasnya.
0 Komentar