RSUD Candrarini di Desak DPRD Supaya Menunjuk Pimpinannya Agar Pelayanan Optimal

Surabaya,harian62.info -

Walikota Eri Cahyadi Didesak DPRD segera menunjuk dan mengangkat pimpinan definitif terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Eka Candrarini, yang terletak di Kecamatan Kali Rungkut, Surabaya Timur.


Pimpinan sementara RSUD Eka Candrarini saat ini dipegang oleh drg. Bisukma Kurniawati. Bisukma diketahui juga memegang jabatan sebagai Direktur Utama (Dirut) RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya.


Imam Syafii, Anggota Komisi D menjelaskan, bila sistem rangkap jabatan tetap dibiarkan dan terus berjalan dalam waktu yang tidak ditentukan. Dirinya khawatir pelayanan kepada masyarakat akan terdampak.


Karenanya, Imam mengusulkan supaya walikota segera mengangkat drg. Bisukma sebagai Dirut RSUD Eka Candrarini, yang berfokus dalam penanganan dan pengobatan ibu dan anak.


"Lebih baik drg. Bisukma Kurniawati ini sudah didefinitifkan saja, jangan ngerangkap-ngerangkap. Selama ini kan beliau ngerangkap sebagai Dirut RSUD BDH karena ini bebannya berat, ini juga menyangkut uang rakyat 'kan anggaran ini," ujar Imam.


Politikus Partai NasDem ini menuturkan, usulan segera menetapkan pimpinan RSUD Eka Candrarini berkaitan capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya yang harus dicapai jajaran rumah sakit.


Imam menggarisbawahi, target PAD yang harus dicapai RSUD Eka Candrarini semula sebesar Rp105 miliar, lalu minta diturunkan menjadi Rp46 miliar. Apalagi, RS yang baru diresmikan pada awal November 2024 lalu ini juga akan dijadikan percontohan pengelolaan RS secara modern.


"Nanti kalau tidak fokus, pertama yang dirugikan adalah masyarakat yang dilayani. Saya yakin kalau satu orang memikirkan dua rumah sakit, pasti salah satunya atau salah duanya turun (pelayanannya). Tapi, kalau dia satu RS saja diberi tanggung jawab, mungkin akan berkinerja optimal," terangnya.


sosok pengganti drg. Bisukma sebagai Dirut RSUD BDH, Imam menerangkan, terdapat banyak dokter, tenaga medis atau birokrat yang berlatar belakang kesehatan di Kota Pahlawan yang mumpuni untuk mengisi kursi yang akan ditinggalkan Bisukma.


"Kami bisa melihat tingkat pelayanannya juga bagus bahkan di RSUD BDH itu, digitalisasi pelayanannya sangat bagus. Karena itu, mudah-mudahan ini bisa diterapkan di rumah sakit lainnya di Kota Surabaya," tandasnya.




(Samsul Arief)

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung