Cirebon,harian62.info -
Puluhan warga Desa Kemlaka Gede Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon, mendatangi balai Desa setempat. Massa, menuntut terkait permasalah sampah yang tak kunjung di angkut yang malah kian hari kian numpuk di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPASa) dan dugaan anggaran untuk pengangkutan sampah di Markup Kuwu Kemlaka Gede.
Tanpa spanduk dan orasi, masyarakat berdialog di pendopo Kecamatan dan dihadiri langsung Camat juga beberapa pegawai Kecamatan serta BPD Desa Kemlaka Gede. Aksi mulai sekitar pukul 9.00 WIB dan berakhir pukul 10.30 WIB tersebut, massa membubarkan diri dengan tertib.Camat Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon,H.Tedi Tri Susilo, menjawab pertanyaan masyarakat saat audiens di balai desa setempat, Senin (20/1/2025).
Menurut tokoh masyarakat setempat, Taris Ali, kedatangan warga ke balai desa ini untuk mempertanyakan transparansi anggaran Untuk pengangkutan sampah yang sudah menumpuk di TPASa Desa dan mempertanyakan tanah aset desa.
"Selama ini pihak desa terkesan tertutup pada masyarakat. Baik uang untuk pengangkutan sampah maupun tanah aset desa," katanya.
Ali menjelaskan, Anggaran untuk pengangkutan sampah yang sudah numpuk di TPASa Desa hingga kini, belum jelas dan sampah kian numpuk. Sehingga, muncul berbagai dugaan. Salah satunya, Markup anggaran untuk pengangkutan sampah.
"Transparansi anggaran sangat diperlukan, agar masyarakat mengetahui anggaran yang didapat berikut pengalokasiannya. Disamping itu, penyewaan tanah desa yang sedang berjalan, seakan tertutup. Sehingga, muncul kecurigaan di tengah masyarakat," jelasnya.
Masih dikatakan Ali, informasi yang didapat, dana untuk pengangkutan sampah TPASa Desa kisaran Rp 5 juta. Namun pihak perangkat desa mengaku unganya di minta Pa Kuwu.
Dirinya mengharapkan, transparansi anggaran untuk pengangkutan sampah yang ada di TPASa Desa.
Menanggapi tuntutan warga tersebut, Camat Tengah Tani , H.Tedi Tri Susilo memaparkan, transparansi anggaran desa dan dana yang lainya. Salah satunya, dengan adanya batu prasasti di tiap lokasi pembangunan.
"Tidak transparan terkait anggaran pengangkutan sampah. Artinya, anggaran desa dialokasikan sesuai aturan yang ada. Begitu juga dana Pengangkutan TPASa Desa, yang sudah dilaksanakan," paparnya.
Ketika ditanya, adanya sampah menumpuk dalam hal ini H.Tedi Tri Susilo menjawab, dari dinas DLH tidak mau ngangkut karna anggaran untuk pengangkutan tidak di berikan.
H.Tedi Tri Susilo menceritakan, aturan dalam pengguliran Dana yang dilakukan pihak desa untuk pengangkutan sampah tidak berjalan dan ke DLH tidak ada.
Selain itu, masyarakat juga menuntut agar jalan depan Kantor Desa Kemlaka Gede hingga ke Jalan Raya rusak parah untuk akan segera di perbaiki "Camat Tengah Tani H.Tedi Tri Susilomengatakan saya akan alokasikan anggaran tahun 2025 untuk melakukan perbaikan jalan di Depan Kantor Desa Kemlaka Gede hingga ke Jalan Raya," tegasnya.
Dirinya mengharapkan, masyarakat bisa sejahtera bukan malah segala sesuatu malah di persulit dan mohon utamakan bermusyawarah dalam setiap permasalahan yang ada. "Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Mari bermusyawarah guna mendapatkan solusi terbaik dari berbagai permasalahan yang ada," pungkas Camat Tengah Tani H.Tedi Tri Susilo .
(Rio Rahardin)
0 Komentar