harian62.info -
Sejumlah pedagang gas elpiji keliling di Jakarta Pusat mengeluhkan kelangkaan gas LPG 3 kilogram atau gas melon dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, pasokan gas ke rumah-rumah warga dan pedagang kecil menjadi terbatas.
Salah satu pedagang gas keliling bernama Solihin (61) mengungkapkan, kelangkaan gas melon terjadi sejak awal Januari 2025.
"Sudah lebih dari seminggu ini susah dapat gas. Biasanya saya dapat 20 tabung, sekarang cuma 10 (tabung). Itu pun cepat habis," ujar Solihin saat ditemui Kompas.com di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2025).
"Kadang warga protes karena sudah kasih KTP, tapi gasnya tetap tidak kebagian karena pasokan yang datang sedikit, langsung habis," kata Solihin.
Dalam kondisi normal, kata Solihin, satu truk pengiriman bisa membawa sekitar 560 tabung gas ke pangkalan. Namun, saat ini jumlahnya lebih sedikit, yakni sekitar 300-400 tabung per hari.
Kondisi serupa juga dirasakan pedagang gas keliling lain bernama Zein (47). Dia menyebut, terbatasnya gas melon menyebabkan pendapatannya menurun.
Dalam sehari, Zein biasanya mendapat untung total Rp 50.000 dari berjualan gas keliling.
Namun karena kondisi gas kini langka, keuntungannya berkurang menjadi Rp 30.000. "Sekarang buat makan saja pas-pasan.
Untung per tabung juga kecil, ada yang cuma Rp 2.000 sampai Rp 3.000," ungkap dia. Zein menambahkan, kelangkaan gas melon tidak hanya terjadi di Jakarta Pusat, tetapi juga beberapa wilayah lain seperti Kuningan, Jakarta Selatan.
"Semoga pasokan kembali normal," ucap dia.
Sumber : Kompas Com
0 Komentar