Bekasi,harian62.info -
Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena "bank emok" telah menyebar luas di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di pedesaan. Istilah ini merujuk pada praktik pemberian pinjaman uang secara informal yang dilakukan oleh lembaga atau individu tanpa izin resmi, biasanya ditawarkan kepada ibu-ibu rumah tangga dengan proses cepat dan mudah. Meski terlihat membantu, keberadaan bank emok menyimpan sejumlah bahaya yang dapat merugikan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat. Senin (28/1/2025).
Apa Itu Bank Emok?
Bank emok mendapatkan namanya dari metode operasinya. Para pemberi pinjaman sering kali mengadakan pertemuan santai dengan calon peminjam, biasanya dengan duduk bersama secara informal (“emok” dalam bahasa Sunda berarti duduk). Mereka menawarkan pinjaman dengan syarat mudah, seperti hanya menggunakan KTP serta KK sebagai jaminan. Bunga yang dikenakan umumnya sangat tinggi, dan pembayarannya dilakukan secara mingguan.
Bahaya dan Dampaknya :
Bunga Tinggi dan Jeratan Utang Salah satu bahaya utama bank emok adalah suku bunga yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai lebih dari 20% per bulan. Akibatnya, banyak peminjam yang terjebak dalam lingkaran utang yang sulit dilunasi, karena pembayaran bunga sering kali lebih besar daripada pinjaman pokok.
Tekanan Sosial Bank emok sering kali menggunakan metode penagihan yang memalukan atau bahkan intimidatif. Misalnya, jika seorang peminjam tidak dapat membayar tepat waktu, pemberi pinjaman dapat datang langsung ke rumah dan menagih serta tanggung renteng dengan cara yang membuat peminjam merasa tertekan di depan tetangga atau keluarga.
Mengikis Solidaritas Masyarakat Praktik bank emok dapat merusak hubungan sosial di masyarakat. Konflik sering muncul ketika ada penjamin yang harus menanggung utang peminjam yang gagal membayar. Hal ini dapat menyebabkan perpecahan di lingkungan desa.
Tidak Diatur Secara Hukum Karena tidak memiliki izin resmi, bank emok tidak diawasi oleh otoritas keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini membuat peminjam tidak memiliki perlindungan hukum jika terjadi penyalahgunaan atau penipuan.
Upaya Mengatasi Bank Emok :
Pendidikan Literasi Keuangan Pemerintah dan lembaga terkait perlu meningkatkan literasi keuangan di masyarakat, terutama di pedesaan. Edukasi tentang bahaya pinjaman informal dan pengelolaan keuangan yang baik dapat membantu masyarakat menghindari jebakan bank emok.
Peningkatan Akses Keuangan Formal Lembaga keuangan resmi seperti bank dan koperasi harus lebih proaktif menjangkau masyarakat pedesaan. Dengan menawarkan pinjaman dengan bunga rendah dan proses yang mudah, masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada bank emok.
Penegakan Hukum Pemerintah perlu menindak tegas praktik bank emok yang ilegal. Kampanye penertiban serta sosialisasi mengenai pentingnya menggunakan layanan keuangan yang terdaftar resmi dapat membantu mengurangi praktik ini.
Penutup
Meski terlihat seperti solusi mudah untuk kebutuhan dana cepat, bank emok justru membawa lebih banyak kerugian daripada manfaat bagi masyarakat. Untuk melindungi ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat, diperlukan kerja sama antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat dalam mengatasi dan mencegah penyebaran praktik ini. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan tanpa harus terjebak dalam jeratan utang yang merugikan Masyarakat.
Diharap untuk semua Masyarakat hentikan pinjaman Bank Emok Karna akan bikin sengsara dan terlilit hutang bertambah. ada banyak pinjaman yang bikin sengsara yang di sebut Bank Emok.
(Roan)
0 Komentar