![]() |
Ilustrasi Operasi |
Bandung, Harian62.Online - Seorang pasien di RS Hasan Sadikin Bandung meninggal dunia saat berniat mencabut gigi mealui tindakan operasi pencabutan gigi bungsu.
Kabar tersebut viral di media social setelah diunggah akun Instagram @latashaqntas. Sebagai bagian dari pihak keluarga, akun tersebut meminta pertanggungjawaban kepada RS Hasan Sadikin Bandung.
Ia menceritakan korban yang merupakan sepupunya berniat mencabut gigi dan mendapat rujukan dari Rumah Sakit di Gaut.
“Singkat cerita, sepupu gue mau operasi gigi bungsi dari Garut dirujuk ke @rshs_bandung KATA YANG DI GARUT INI RS BAGUS,” tulis akun tersebut dikutip pada hari Jumat, (15/12).
Kemudian pasies memasuki ruang operasi yang sebelumnya sudah dinyatakan baik-baik saja dan siap menjalani prosedur operasi.
Sesaat sebelum memulai operasi gigi bungsu, pasien diberikan anastesi atau obat bius. Namun, tak selang berapa lama, dokter memanggil suami pasien tersebut.
Sontak sang suami merasa kaget mendengar penjelasan pihak rumah sakit yang menyatakan bahwa detak jantung pasien berhenti.
Pasien kemudian dilarikan ke ruang ICU dan sampai tak sadarkan diri selama berhari-hari. Kemudian pihak rumah sakit berdalih dengan berbagai alas an.
Mulai dari pasie didiagnosa menderita paru-paru hitam, kondisi tak bagus lainnya yang berbeda dengan pernyataan sebelum jalani operasi.
“Katanya paru-parunya item, kondisi gak bagus, dan lain-lain. Padahal logikanya sebelum operasi semua diperiksa dan kondisi aman untuk dilakukan tindakan,” lanjut saudara korban.
Pemegang akun tersebut sekaligus saudara pasien menduga penyebab korban meninggal dunia gegara ada kesalahan anestesi.
“Setelah diusut ditanya ke berbagai dokter kenalan keluarga, ini kemungkinan besar kesalahan anastesi dari dokter anastesi. Karena cuma selang beberapa menit aja organ bisa langsung rusak semua terutama ginjal, makanya ada perhentian jantung,” katanya.
Keluarga pasien pun tak terima dan meminta pertanggung jawaban RS Hasan Sadikin Bandung dalam kasus yang satu ini. Namun, hingga saat ini pihak rumah sakit belum memberikan keterangan resmi.
0 Komentar