Bogor, Harian62.Online-
Tragis, baru gelar 100 hari tahlilan istri, suami meninggal disambar kereta.
Kini nasib 3 anaknya pun pilu.
Gelar 100 hari tahlilan istri, seorang suami di Bogor justru ikut berpulang.
Pria berinisial I (48) itu dinyatakan meninggal dunia akibat tertabrak kereta api.
Pilunya, korban meninggalkan tiga orang anak yang kini menjadi yatim piatu.
Seperti apa kronologi lengkapnya?
Pria penjual kerupuk berinisial I (48) yang meninggal dunia akibat tertabrak dan terseret kereta api di kawasan Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor rupanya belum lama ditinggal wafat istrinya karena sakit.
Korban diketahui baru-baru ini juga menggelar tahlilan memperingati 100 hari wafatnya sang istri.
Namun takdir membawa ayah tiga anak ini menyusul berpulang ke Yang Maha Kuasa setelah mengalami kecelakaan tragis pada Selasa (14/11/2023).
"Istrinya 100 hari yang lalu meninggal, kemarin malam Jumat (tahlilan) 100 hari. Sekarang ya nyusul suaminya," kata Dhani, Ketua RW wilayah tempat tinggal almarhum kepada TribunnewsBogor.com.
Atas kecelakaan tragis yang menimpa pedagang kerupuk ini, korban meninggalkan tiga orang anak yang kini menjadi yatim piatu.
Dua anak almarhum diantaranya bahkan masih berstatus pelajar tingkat SMA dan SD.
"Anaknya tiga, paling gede laki-laki udah kerja, yang kedua masih SMA baru masuk kelas 1, yang ketiga anak perempuan masih kelas 1 SD," kata Dhani.
Korban ini diketahui mengalami kecelakaan tertabrak dan terseret kereta api saat membawa kerupuk dagangannya menggunakan sepeda motor di kawasan Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor sekitar pukul 11.30 WIB siang.
Setelah dibawa ke rumah sakit, jasad korban dipulangkan ke kediamannya di wilayah Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor sekitar pukul 18.30 WIB dan rencananya akan dimakamkan di kampung kelahirannya di Tasikmalaya.
"Rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Tasik," kata Dhani.
Dhani berharap masyarakat tidak lagi menyebarluaskan video-video amatir kondisi korban yang tertabrak kereta api ini mengingat kondisinya yang memprihatinkan serta keluarga dan kerabat yang ditinggalkan syok atas kejadian ini.
Tangis Keluarga Pecah
Isak tangis keluarga dan kerabat mewarnai kedatangan korban tertabrak KRL Commuterline di kawasan Cilebut, Kabupaten Bogor yang pulang tinggal jasad, Selasa (14/11/2023).
Pantauan TribunnewsBogor.com, jasad korban pria berinisial I (48) ini dipulangkan dari rumah sakit menggunakan ambulans ke kediamannya di wilayah Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor sekitar pukul 18.30 WIB.
Kedatangan jenazah pria yang berprofesi sebagai penjual kerupuk ini terpantau disambut cukup ramai oleh warga setempat yang melayat.
Isak tangis anak korban pun pecah ketika melihat jasad sang ayah yang menjadi tulang punggung keluarganya ini dikeluarkan dari mobil ambulans.
Jasad korban yang mengenaskan akibat tertabrak dan terseret kereta, terpantau sudah terbungkus peti mati dan di luarnya diberi penutup kain keranda hijau.
Peti mati berisi jasad korban ini kemudian dibawa ke dalam sebuah mushola untuk disalatkan dan didoakan para warga.
Dhani, Ketua RW setempat mengatakan bahwa korban merupakan warga kelahiran Tasikmalaya namun sudah puluhan tahun tinggal dan berkeluarga di wilayah Cibinong Bogor.
Korban pun rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di wilayah Tasikmalaya.
"Dari rumah sakit ke sini mungkin hanya salat jenazah, karena lama juga tinggal di sini, barang kali ada tetangga dan kerabat mungkin mau takziah, setelah itu nanti dibawa ke sana (Tasik)," kata Dhani kepada
Sumber:Tribun
0 Komentar