Malaysia, Harian62.Online
Kehidupan wanita ini susah selama pernikahan. Namun, dia tidak menyangka bahwa hidupnya akan lebih sulit setelah perpisahan dengan suaminya.
Begitulah curhatan hati seorang ibu tunggal yang sebelum ini hidup bersuamikan seorang laki-laki “parasit”
Melansir Dari Media Awak Ini, wanita ini mengatakan, di awal pernikahan, suaminya pernah bekerja, tetapi tidak bertahan lama.
Ia tidak lama bekerja dengan berbagai alasan dan masalah yang diberikan.
“Dia tidak suka disuruh-suruh, dia mau jadi bos. Akhirnya saya yang mulai bekerja. Rezeki, alhamdulillah. Saya bekerja sambil membuka usaha,” kata wanita tersebut.
“Saat dia tidak bekerja, saya yang menanggung kehidupannya dengan anak-anak. Tapi setelah bercerai, saya pula yang perlu menanggung beban hutang mantan suami yang menggunakan nama saya,” katanya lagi.
Pernikahannya hanya bertahan selama 10 tahun. Wanita ini pun sedang hamil saat diceraikan.
Saat berpisah, beberapa barang dan aset yang dibeli telah dijual oleh mantan suaminya tanpa dia ketahui.
“Mobil itu seharusnya punya saya, karena kepemilikannya atas nama saya. Dia jual tanpa sepengetahuan saya. Sepeda motor pun dia jual, satu sen pun dia tidak memberikannya kepada saya,” ujarnya lagi.
“Setelah bercerai, saya tak dendam, hanya minta mantan suami untuk bertanggungjawab atas segala utangnya.” Ujarnya.
Wanita itu pun mengatakan, dia pernah menuntut nafkah dari suaminya di pengadilan, namun mantan mertuanya melemparkan berbagai tuduhan.
Mereka mengungkit semua kebaikan yang mereka lakukan terhadap wanita tersebut.
Menurut wanita itu lagi, mantan mertuanya hanya baik padanya karena ingin wanita tersebut menarik laporannya kepada polisi berhubungan dengan kasus kekerasn dalam rumah tangga.
“Mantan suami ada kasus di polisi karena memukul dan menyiksa saya saat hamil. Jika diceraikan, dia mengancam mau membunuh saya juga,” katanya.
“Tapi mantan ibu mertua merayu supaya saya menarik semua laporan tersebut. Saya bilang okay saja kalau mau tarik laporan, tapi tolong kerja samanya dengan tuntutan yang saya buat di pengadilan.” Ujarnya.
“Mereka mau menyelesaikan di luar pengadilan dan saya meminta sebesar RM500 (Rp1,6 juta) setiap bulan. Katanya Cuma boleh sekitar Rp350 (Rp1,1 juta) sebulan. Karena mantan suami belum ada kerjaan tetap dan masih bekerja sebagai pengantar makanan,” katanya.
Namun sayangnya, setelah memiliki pekerjaan tetap, mantan suaminya tetap bersikeras tidak mau membayar nafkah.
Wanita ini pun kini tertekan karena harus melunasi utang mantan suaminya yang menggunakan namanya.
“Anak ibu memukul saya, menghina saya, tapi saya masih menahannya.” Kata wanita itu.
“Tapi saat anak ibu menghina dan mengatai saya macam-maca, dia juga pernah menyuruh saya untuk melacur, mencuri, suruh pinjam uang orang semata-mata dia mau uang... saya tidak sanggup.” Kata wanita itu.
“Tapi saya berdiam diri karena malu mau cerita kepada orang lain tentang suami seperti itu karena uang,” katanya dengan kesal.
Menurut wanita itu lagi, bisnis yang dibangunnya pernah mengalami kegagalan hingga dia kehilangan semuanya, termasuk uang tabungannya.
Dia juga kehilangan rekan-rekannya.
“Pada saat itulah, mantan suami saya bolang saya perlu cari duit dengan cara apa pun. Bahkan termasuk melacur, pinjam rentenir. Yang penting saya ngasih uang ke dia,” katanya lagi.
Sumber:Tribun
0 Komentar