Jakarta,Harian62.Online-
Terkuak kondisi terkini Fatir (12), bocah laki-laki korban aksi sliding teman di Sekolah Dasar Jatimulya 09, Tambun Selatan, Bekasi.
Fatir menjalani perawatan medis pasca kakinya diamputasi di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat.
Kondisi Fatir kini dalam kondisi stabil.
"Pasien F usia 12 tahun kondisinya stabil. Tanggal 26 Oktober 2023 kemarin dilakukan tindakan amputasi, yang disebabkan karena penyakit kanker tulang yang dideritanya," ujar Direktur Perencanaan dan Pengembangan Strategi Layanan RS Kanker Dharmais Anjari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/11/2023).
Fatir dirujuk ke rumah sakit tersebut pada 20 Oktober 2023.
Dokter mendiagnosis korban mengidap penyakit osteosarcoma atau kanker pada kaki kiriny
Kaki Fatir perlu segera untuk diambil tindakan operasi.
Pihak rumah sakit kemudian memberitahukan kepada orang tua Fatir dan menyetujuinya.
Diberitakan sebelumnya, Fatir, seorang bocah SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, diduga menjadi sasaran bully oleh teman-temannya.
Bahkan, ulah nakal teman-temannya itu membuat Fatir kini harus mengikhlaskan kaki kirinya hilang karena diamputasi.
Sang Ibu, Diana (40), bercerita peristiwa nahas yang menimpa anaknya itu terjadi pada Februari 2023.
Kala itu, F hendak jajan bersama kelima temannya di luar Sekolah saat jam istirahat.
Di perjalanan, F ditekel oleh salah satu temannya.
F pun terjatuh akibat tekelan itu.
Setelah menekel dan merundung F secara verbal, teman-temannya meninggalkannya.
Mereka tidak membantu F untuk berdiri. Padahal saat itu, F kesakitan.
Parahnya setelah F tiba di kelas, teman-temannya justru kembali mengolok-oloknya.
Sebelum divonis kanker tulang, Fatir menjalani berbagai pengobatan medis.
Namun, upaya-upaya itu tidak kunjung membuahkan kesembuhan.
Kondisi Fatir bahkan semakin memburuk.
Pada Agustus 2023, dokter mendiagnosis Fatir mengalami kanker tulang. Kaki kiri Fatir harus segera diamputasi.
"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," papar Diana.
Amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil karena sejumlah pemeriksaan di tiga rumah sakit menyatakan hasil yang sama.
Sumber:Tribun
0 Komentar