Gresik, Harian62.Online-
Murid silat RN (17) tewas setelah ditendang oleh pelatihnya lain saat latihan Minggu (5/11/2023).
RN tewas setelah ditendang di bagian dada. RN langsung terjatuh setelah mendapatkan tendangan keras.
Meski sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, nyawa korban tak tertolong.
Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, dua pelatih silat berinisial HF dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Ia menambahkan penetapan tersangka dilakukan usai jajaran Polres Gresik melakukan gelar perkara dan memeriksa sejumlah saksi.
Hasil autopsi juga menunjukkan korban mengalami luka memar di bagian dada.
Saat kejadian, tersangka BA menjadi lawan tanding korban, sedangkan HF sebagai wasit.
Menurut AKP Aldhino Prima, ditemukan pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) perguruan silat saat latihan digelar.
"Hasil berbincang dengan dokter forensik ada penyebab yang menyebabkan anak tersebut (korban) meninggal karena ada tendangan yang mengenai dada bagian kiri, ditendang sekali," paparnya.
Kini, kedua tersangka telah diamankan di Polres Gresik.
Akibat perbuatannya, HF dan BA dapat dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Keluarga korban telah dimintai keterangan untuk mengetahui penyakit yang dimiliki RN.
"Kami menggali keterangan dari pihak keluarga korban apakah korban memiliki riwayat penyakit," tuturnya, Selasa (7/11/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Sebelumnya, AKP Aldhino Prima menyatakan ada 6 saksi yang diperiksa untuk mengungkap penyebab kematian RN.
"Enam orang kita periksa sebagai saksi. Dari hasil otopsi ini akan kita lakukan gelar perjara untuk penetapan tersangkanya," bebernya.
Diketahui, latihan silat yang digelar di sebuah sekolah di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, tidak memiliki izin.
Belasan murid perguruan silat mengikuti latihan dengan pendampingan dua pelatih.
Latihan digelar hingga pukul 23.30 WIB dengan sesi sabung atau duel antar siswa
Korban tidak menemukan pasangan duel, sehingga korban tanding dengan pelatih.
Duel dilakukan tanpa alat pengaman lantaran pelatih tidak menyiapkan sebelumnya.
Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom menegaskan, seluruh kegiatan silat harus seizin Polres Gresik.
"Pesilat ini latihan malam, tidak ada izin ke Polres. Korban ini sambung satu lawan satu ada wasit kita periksa dan pelatihnya," ujarnya.
Sumber:Tribun
0 Komentar