Malang Nasib Bayi Di NTT Lahir Tanpa Lubang Anus


NTT, Harian62.Online-
Kasih nasib bayi baru lagi di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial MT.

Bayi ini lahir ke dunia tanpa adanya lubang anus.

Pilunya, orang tua bayi tersebut tak memiliki biaya yang cukup untuk operasi anaknya.

Kondisi langka yang diderita bayi tersebut membuatnya harus menjalani beragam rangkaian operasi.

Orang tua yang berprofesi sebagai petani tersebut mengaku kesulitan untuk tindakan operasi.

Diketahui, MT merupakan bayi asal asal Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai.


MT saat ini terpaksa buang air besar melalui lubang hasil operasi di perut sebelah kiri.

Namun dokter menyarankan agar MT menjalani operasi lanjutan karena lubang tersebut hanya bersifat sementara.

MT merupakan buah hati pasangan suami istri Hyronimus (49) dan Fransiska Uwel (29).

Bayi tersebut lahir pada Rabu, 18 Oktober 2023 pukul 10.00 Wita.

Ayah MT, Hyronumis menuturkan, dua pekan sebelum anaknya lahir, ia dan sang istri pergi ke rumah sakit untuk melakukan ultrasonografi (USG).

Kala itu, dokter menyatakan tidak ada masalah sampai MT lahir di Puskesmas Pembantu (Pustu) Compang Cibal.


"MT lahir secara normal. Berat MT 3 kilogram dengan panjang badan 50 sentimeter," tutur Hyronumis saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/11/2023).

Ia menyebutkan, putra mereka lahir dengan dibantu dua orang bidan yang bertugas di Pustu Compang Cibal.

"Saat pulang anak saya ini menangis dan belum ada dia buang air." ujar Hyronumis

"Pada saat itu kami lihat mukanya sudah agak lain begitu." imbuhnya.


"Lalu kemudian ibunya tidak sengaja periksa-periksa di badanya hingga ke bagian lubang anus dan ternyata tidak ada lubang anus. Saya panik," katanya.

Operasi

Karena itu, ia langsung meminta pertolongan kedua bidan yang membantu kelahiran MT.

Setelah diperiksa, diketahui bayi mereka tak punya lubang anus.

Bidan pun menyarankan agar MT segera dibawa ke Rumah Sakit Ben Mboi Ruteng.

"Kami langsung ke rumah sakit. Kami tiba sekitar pukul 01.30 Wita, langsung ditangani oleh dokter.

Setelah itu besoknya dokter bilang bahwa ini anak harus dioperasi sementara," ujar dia.

Dokter menyarankan untuk membuat BPJS mandiri agar bisa dioperasi dengan membuat lubang BAB sementara.

Proses itu berjalan dengan lancar berkat upaya dari dokter di RS Ben Mboi Ruteng.

"Pada saat operasi ini, anak tidak ada BPJS-nya, lalu dari rumah sakit dianjurkan untuk buat BPJS mandiri sementara, makanya dia bisa operasi. Saya bayar satu bulan Rp 70.000" ungkapnya.


"Terus kurang lebih kami satu pekan lebih di rumah sakit setelah itu dokter bilang sudah bisa pulang," beber dia.

Operasi Lanjutan
Sebelum mereka pulang dari rumah sakit, lanjut dia, dokter menjelaskan operasi itu hanya bersifat sementara dan MT harus menjalani operasi lanjutan.

"Dokter bilang kalau nanti sudah siap operasi lanjutan supaya saya buat surat rujukan antara di Kupang atau di mana begitu," ungkap dia.

"Ia mengaku, hingga kini operasi lanjutan untuk buah hati mereka belum bisa dilakukan lantaran terkendala biaya." bebernya,

"Apalagi, dokter menyarankan agar anaknya itu harus operasi di luar daerah dan membutuhkan biaya besar." jelasnya.

Hyronumis dan istrinya merasa kesusahan. Dia mengatakan, sebagai petani penghasilannya tidaklah menentu.

Sehingga, sulit rasanya untuk bisa membawa anak mereka menjalani operasi di luar daerah.



Sumber:Tribun

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung