KPPU Beberkan Penyebabnya,Harga Gula Semakin Mahal



MEDAN, Harian62.Online- 
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I menilai kenaikan harga gula konsumsi di Sumatera Utara diindikasi terjadinya distorsi pasar atau rantai distribusi dalam industri gula masih belum efisien.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala KPPU Kantor Wilayah I, Ridho Pamungkas saat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait ketersediaan pasokan dan alur distribusi komoditas gula menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2024 di Sumatera Utara di Kantor KPPU Kanwil I Medan.

FGD itu turut dihadiri oleh Disperindag ESDM Sumut, Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Dan Holtikultura, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Bulog serta sejumlah pelaku usaha produsen dan distributor gula di Sumatera Utara.

Ridho memaparkan, saat ini pasokan gula di Indonesia tergantung pada hasil lelang gula di pabrik gula dan kuota impor, sehingga harga gula banyak ditentukan oleh harga lelang dan harga gula internasional.

"Dapat dikatakan, struktur pasar dalam rantai distribusi industri gula membentuk pasar oligopsoni dimana distributor utama (D1) sebagai pembeli dari pasar lelang atau pasar impor, selanjutnya di level sub distributor atau pedagang besar terbentuk pasar oligopoli. Kondisi pasar menempatkan beberapa pelaku usaha memiliki posisi tawar yang lebih kuat di pasar," paparnya.

Margin Perdagangan Pengangkutan (MPP), lanjutnya, sebagai selisih antara nilai penjualan dengan nilai pembelian menunjukkan harga konsumen cenderung lebih berfluktuasi dibandingkan harga produsen.

"Dengan kecenderungan ini maka dapat dikatakan bahwa rantai distribusi dalam industri gula masih belum efisien atau terdapat indikasi terjadinya distorsi pasar," katanya


Sementara itu, Nuriswan dari PT Medan Gula Nusantara selaku distributor gula di Kota Medan menyampaikan bahwa harga lelang gula di Surabaya saat telah mencapai angka Rp 15 ribu per kilogram.

Dengan biaya angkut ke Medan sebesar Rp 600, maka akan sulit memenuhi HAP sesuai Bapanas sebesar Rp 16 ribu per kilogram.

”Harus diakui, kami kesulitan mendapatkan pasokan gula dari Lampung, mereka belum melaksanakan lelang. Namun perlu diperhatikan, angka ketersediaan pasokan dan kebutuhan gula di Sumut harus memperhitungkan permintaan dari Aceh, karena kebutuhan Aceh dipasok dari Medan," jelas Nuriswan.

Meski begitu, Nuriswan menyebutkan bahwa stok di sejumlah distributor di Kota Medan masih aman sampai jelang Nataru 2023.

Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin membenarkan harga gula pasir naik signifikan.

Menurutnya, harga gula di pasaran internasional memang naik di sepanjang 2023 ini, namun harga gula di tanah air tidak lantas mengikuti perubahan harga internasional.

"Kenaikan mulai terjadi saat India menyetop ekspor gula rafinasi pada Oktober kemarin. Lonjakan harga gula pada Oktober inline dengan kebijakan yang diambil India, artinya ekspektasi pasar yang mengkhawatirkan akan terjadinya kelangkaan pasokan banyak mempengaruhi harga gula di tanah air," kata Gunawan.

Gunawan menilai harus ada kebijakan untuk menambah produksi gula pasir supaya ketahanan pangan untuk kebutuhan gula pasir terjaga dengan mandiri. Hal tersebut untuk menghindarkan dari dampak kebijakan proteksi yang diambil negara eksportir gula seperti India.

Diketahui, saat ini harga gula pasir di tingkat konsumen terus mengalami kenaikan sepanjang tahun 2023. Dilansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Startegis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir di pasar modern di Sumatra Utara naik dari Rp 15.450 per kilogram pada awal Agustus 2023 menjadi Rp16.400 per kilogram pada awal November 2023.

Berdasarkan surat dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada 3 November 2023 perihal Penyesuaian Harga Gula Konsumsi di Tingkat Konsumen, harga wajar gula konsumsi di tingkat ritel atau konsumen adalah sebesar Rp 16.000 per kilogram untuk wilayah Sumut.


Harga ini mengalami kenaikan Rp 1.500 dibandingkan Harga Acuan Pembelian Konsumen berdasarkan Peraturan Bapanas No. 17/2023.




Sumber:Tribun

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung