Harian62, Online-
Gibran Rakabuming Raka terang-terangan mengaku tidak takut disebut pengkhianat usai memilih mendampingi Prabowo Subianto menghadapi Pilpres 2024.
Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak masalah jika dicap sebagai pengkhianat oleh PDI Perjuangan (PDIP).
"Enggak apa-apa, itu enggak apa-apa," ujar Gibran saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023).
Bagaimana tidak, Gibran selama ini tercatat sebagai kader PDIP termasuk ketika memenangkan jabatan Wali Kota Solo.
Sementara seperti diketahui PDIP memilih pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
Otomatis langkah Gibran yang maju sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) menuai kontroversi karena tidak tegak lurus dengan partai.
Hal itu juga sekaligus membuat hubungan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) diprediksi memanas.
Langkah Gibran yang juga mendapat dukungan dari Jokowi seolah semakin mempertegas adanya pengkhianatan terhadap PDIP.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, manuver Gibran itu bisa dianggap sebagai bentuk pengkhianatan.
“PDI-P untuk kesekian kalinya merasa dinafikan, dilangkahi, atau bahwa dikhianati oleh pilihan langkah politik keluarga Jokowi,” kata Umam kepada Kompas.com, Senin (23/10/2023).
Sementara itu, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin menyebut bahwa karier politik Gibran Rakabuming Raka sudah selesai di PDI-P setelah resmi menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Komarudin lalu mengingatkan soal pesan dan arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kepada setiap kader untuk tidak boleh bermain dua kaki.
“Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari KIM (Koalisi Indonesia Maju). Jadi, teman-teman wartawan santai saja. Tidak perlu heboh," kata Komarudin dalam keterangannya, Kamis (26/10/2023).
Anggota DPR Fraksi PDI-P ini lantas menganggap keluarnya kader merupakan hal biasa di PDI-P.
Komarudin mengaku sudah terbiasa melihat kader yang berpindah, berhenti, dan beralih ke partai politik lain.
Ia juga menilai bahwa Gibran sudah tidak tegak lurus dengan instruksi partai yang menekankan larangan untuk tidak bermain dua kaki.
"Tapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader-kader partai baru yang potensial bergabung dengan partai dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud,” ujar dia.
Prabowo Ingin Bertemu Megawati
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menyampaikan, sudah meminta waktu untuk berkunjung dan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
Prabowo mengatakan, jika diberi waktu oleh Megawati, dirinya akan siap untuk ketemu.
"Saya siap kalo dikasih waktu pasti saya mau sowan," kata Prabowo usai lakukan pemeriksaan kesehatan bersama Gibran Rakabuming Raka di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023).
Namun, Prabowo pun hingga kini masih menunggu atas waktu tersebut.
"Insyallah saya lagi menunggu," singkatnya.
Sebelumnya, Prabowo mengaku ingin membahas soal status Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai kader PDIP.
Hal itu disampaikan Prabowo pada Senin, 23 Oktober 2023, namun Prabowo mengatakan Megawati belum merespon permintaan itu.
Prabowo pun hingga kini masih menunggu kesediaan waktu dari Megawati.
"Saya sudah minta waktu untuk menghadap Ibu Mega," kata Prabowo.
"Masih menunggu," tambahnya.
Untuk jadwal pertemuannya pun Prabowo mengatakan hingga kini belum bisa memastikan.
Hal itu akan menyesuaikan waktu dari kedua belah pihak.
“Enggak tahu (kapan akan bertemu)," kata Prabowo.
Puan Bertemu GIbran
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengakui sudah bertemu Wali Kota Solo itu.
Puan mengatakan dalam pertemuan itu Gibran berpamitan kepadanya untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo.
"Sudah ketemu ngobrol-ngobrol banyak hal yang kita bicarakan," kata Puan di Gedung High End, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Dia menepis kabar pada pertemuan itu Gibran mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP kepadanya.
Sumber:Tribun
0 Komentar